Debat capres kelima nampak tidak menunjukkan serangan-serangan beruntun pada calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Yang terjadi justru sebaliknya, dimana Prabowo kerap menyetujui beberapa pendapat yang dilontarkan oleh lawannya, salah satunya Anies Baswedan.
Beberapa gagasan yang disetujui itu di antaranya mengungkit soal kebudayaan, pendidikan, hingga disabilitas.
Di awal, Prabowo setuju terhadap jawaban Anies ketika membahas soal pentingnya memberi ruang luas untuk budayawan berekspresi, hingga merawat warisan budaya bangsa.
“Kalau saya jadi presiden, saya akan memikirkan Kementerian Kebudayaan. Kalau ide yang baik dari mana pun saya bisa terima dan saya dukung,” ujar Prabowo ketika menanggapi jawab Anies pada debat kelima di JCC pada hari Minggu (4/2/2024).
Pernyataan Anies berikutnya soal memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia melalui perbaikan kesejahteraan guru juga disetujui oleh Prabowo. Capres nomor urut 2 tersebut juga menambahkan pengalaman Anies sebagai Mantan Menteri Pendidikan dapat mendukung gagasan yang dimaksud.
Prabowo pun kembali setuju saat Anies membeberkan rencana pengembangan teknologi melalui investasi di sekolah-sekolah, termasuk teknologi pendukung kebutuhan bagi disabilitas.
Anies pun bersyukur terhadap sikap Prabowo yang kerap setuju pada pernyataannya. Baginya ini merupakan hal baik karena gagasan perubahan yang ia usung semakin diterima, termasuk dari kandidat lain.
“Saya bersyukur Pak Prabowo menyetujui banyak yang kamisampaikan, berulang menyatakan setuju”. Kata Anies ketika ditemui di Lapangan Molinow Kotamobagu, Sulawesi Utara pada hari Senin (5/2/2024).
Sebelumnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto saling melemparkan serangan pada debat capres kedua atau debat ketiga pilpres terutama, Anies paling sering melakukan kritikan pada Prabowo seperti contoh, memberikan nilai kinerja Prabowo sebesar 11 dari 100 selama menjadi Menteri Pertahanan.
