Polemik Videotron Anies Diturunkan, Ada Pengganggu Kampanye?

In Pemilu 2024, Politik

Penurunan videotron yang mendukung Anies Baswedan menuai polemik. Iklan LED yang dipasang di depan Grand Hotel Metropolitan Bekasi tersebut secara tiba-tiba harus diturunkan setelah sempat viral di media sosial. Bahkan, Anies Baswedan selaku pihak yang didukung mengucapkan terima kasih atas pemasangan videotron tersebut. Memang, iklan yang mendukung Anies tersebut bukan bagian dari alat peraga kampanye yang disusun oleh Tim Pemenangan Anies – Muhaimin. Melainkan merupakan inisiatif dari Ollpaemi Project, salah satu tim penggemar kpop yang kini identik dengan calon presiden nomor urut 01 tersebut.

Anies sangat menghargai pemasangan videotron yang dipasang secara usaha sendiri tersebut. “Saya saat dengar pertama kali terharu karena gak bayangkan temen temen bekerja sercara swadaya, swakarya, swadana, dan kami malah tidak mendengar kabar tahu-tahu sudah muncul videotron” jelasnya.

Anies Baswedan tetap menyemangati para penggemarnya tersebut dan tetap berterimakasih atas usaha yang mereka lakukan. Tim Pemenangan Anies – Muhaimin juga menyesali penurunan iklan tersebut. Sampai hari ini, belum jelas tekanan apa yang diterima oleh tim Olppaemi sampai mereka harus menurunkan videotron tersebut. Apalagi, videotron yang biasanya menyala tersebut masih mati sampai dengan waktu artikel ini ditulis.

Lebih lanjut, Anies menyatakan bahwa pencopotan iklan videotron ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa ada yang tak siap untuk menerima perbedaan. Dalam hal, terdapat masyuarakat biasa yang ingin mengekspresikan dukungannya terhadap Anies Baswedan, namun tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu yang menyebabakan videotron tersebut diturunkan sebelum waktunya.

Videotron Anies sebelum diturunkan. Source:twitter

Peristiwa ini juga berujung panjang dan menuai respon dari banyak pihak. Ketua Bawaslu RI mengatakan akan memanggil beberapa pihak terkait dengan insiden ini. Termasuk di antaranya juga pengelola videotron, Pemprov DKI Jakarta, maupun Pemerintah Kota Bekasi. Rahmat selaku ketua Bawaslu juga mengatakan jika Pemda harus bersifat netral dalam memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh peserta pemilu. Pemprov DKI kemudian menyarankan agar tim yang bersangkutan agar langsung melaporkan insiden ini ke Bawaslu.

Bahkan, peristiwa videotron Anies ini juga mengundang respon Jusuf Kalla selaku mantan Wakil Presiden Republik Indonesia. Ia menekankan bahwa terdapat aturan kampanye berupa larangan untuk mengganggu usaha kampanye pihak lawan. “Jadi selama ada izinnya, itu adalah pelanggaran” ujarnya.

Namun, Olppaemi Project menyatakan bahwa mereka tidak gentar menerima tekanan-tekanan dari pihak luar untuk menghentikan dukungan mereka terhadap Anies Baswedan. Melalui akun twitter resmi, mereka menyatakan bahwa apa yang mereka alami “…tidak ada apa-apanya dibanding tekanan hidup yang dijalani rakyat kebanyakan setiap hari” ujarnya. Tentu peristiwa ini merugikan tim pemasang videotron, akibat pemasangaan iklan digital seperti itu merogoh kocek yang cukup serius. Belum lagi proses pemasangan, desain, hingga perizinan yang harus dilewati oleh tim Olppaemi.

Mereka juga berencana akan memasang iklan serupa di Surabaya, Jawa Timur. Videotron itu sendiri menampilkan rangkaian reels video Anies Baswedan dengan quote dari capres 01 tersebut yang diterjemahkan ke bahasa Inggris.

Join Our Newsletter!

Love Daynight? We love to tell you about our new stuff. Subscribe to newsletter!

You may also read!

Koalisi AMIN Nyatakan Siap Dukung Hak Angket

Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB, dan PKS sepakat untuk mendukung wacana hak angket yang diusulkan oleh Ganjar

Read More...

Prabowo Berencana Buat Kemenko Untuk Makan Siang Gratis

Prabowo-Gibran Berencana untuk membentuk Kementerian Koordinator khusus yang akan menangani program makan siang dan susu gratis. Rencana ini disampaikan

Read More...

Ganjar Usul Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu, Anies Siap

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengusulkan untuk mengajukan hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Usulan

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu

Verified by MonsterInsights