Pemilu Serentak Timbulkan Banyak Korban Jiwa

In Pemilu 2024

Model Pemilu serentak yang diberlakukan sejak penyelenggaran pemilu tahun 2019 banyak menimbulkan keresahan dan kontroversi di baliknya. Bagaimana tidak? model pemilu seperti ini dianggap menjadi ancaman karena jadi penyebab banyaknya anggota KPPS yang tumbang saat bertugas.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) melaporkan bahwa ada sebanyak 57 petugas Pemilu yang meninggal dunia sepanjang periode 10-17 Februari 2024.

Siti Nadia Tarmizi, selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes menyatakan data tersebut tidak hanya berasal dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), tapi ada juga petugas dari Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Kemenkes juga mencatat ada 8.381 petugas Pemilu yang alami gangguan kesehatan atau sakit. Kebanyakan didominasi oleh KPPS dengan jumlah 4.281 orang, 1.040 dari PPS, 1.034 petugas, 707 saksi, 694 Linmas, 381 Bawaslu, dan 244 PPK.

Tak sedikit pula ada yang wafat dari jajaran petugas pemilu ketika mengembang tugas mereka dalam menentukan pemimpin baru bangsa ini. Salah satu contoh berada di Jawa Timur.

Rombongan mengangkut jenazah anggota KPPS (sumber: kompas.com)

Rochani sebagai Komisioner Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim mengatakan ada sembilan anggota KPPS dan dua Linmas TPS yang meninggal dunia usai melaksanakan tugas mereka.

Dari pernytaan Rochani, ada satu petugas KPPS di Kabupaten Banyuwangi, satu dari Kabupaten Jember, satu dari Kota Malang, dua dari kota Surabaya, satu dari Lamongan, satu dari Kabupaten Malang, dan ada dua dari kabupaten Ponorogo.

Geser sedikit ke Sulawesi Selatan, tepatnya Kabupaten Gowa. Ada berita duka lain dari anggota KPPS yang bertugas ketika menghitung jumlah perolehan suara.

Salah satu wanita petugas KPPS mengalami keguguran ketika sedang melakukan perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

Ishaq Iskandar, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel mengatakan korban yang mengalami keguguran langsung dilarikan ke Rumah Sakit Lanti Dg Pasewang di Kabupaten Jenepeto ketika mengalami pendarahan. Ketika sampai ke rumah sakit, janin korban gagal diselamatkan.

Pesta demokrasi tidak selamanya menyisakan kesan menyenangkan dalam pelaksanaannya, malah lebih banyak kesan buruk yang ditinggalkan terutama, kepada petugas pemungutan suara yang terpaksa kerja melebihi kapasitas mereka sehingga, jatuh korban jiwa.

Pengorbanan untuk negara yang dilakukan para petugas Pemilu ini harus lebih diapresiasi karena tidak hanya raga tapi, jiwa juga dipertahankan demi keberlangsungan negara yang lebih baik bagi generasi berikutnya.

Join Our Newsletter!

Love Daynight? We love to tell you about our new stuff. Subscribe to newsletter!

You may also read!

Koalisi AMIN Nyatakan Siap Dukung Hak Angket

Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB, dan PKS sepakat untuk mendukung wacana hak angket yang diusulkan oleh Ganjar

Read More...

Prabowo Berencana Buat Kemenko Untuk Makan Siang Gratis

Prabowo-Gibran Berencana untuk membentuk Kementerian Koordinator khusus yang akan menangani program makan siang dan susu gratis. Rencana ini disampaikan

Read More...

Ganjar Usul Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu, Anies Siap

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengusulkan untuk mengajukan hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Usulan

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu

Verified by MonsterInsights