Para Pakar Menanggapi Debat Capres Ketiga: Banyak Isu Luput

Debat ketiga capres 2024 sudah usai tapi, masih banyak menyisakan kesan terhadap sebagian masyarakat terutama. Dari sisi para pakar, yang mengatakan bahwa debat yang berlangsung kemarin dianggap kurang dan luput dari segi tema debat capres.

Meski begitu, debat kemarin dianggap dapat menjadi titik penentu untuk pemilih. Hal ini disampaikan oleh akademisi Universitas Palangka Raya, Evi Nurleni.

Dirinya berpendapat tema debat kemarin terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik sangat penting untuk dikuasai bagi pemimpin setingkat presiden. Evi juga mengatakan debat ketiga ini dapat mengiring siapa yang bisa menguasai Indonesia dari segi sistemnya.

Hal yang disayangkan dari Sosiolog UPR ini ialah, tidak ada kandidat yang membahas pentingnya kesejahteraan pangan di tingkat rumah tangga. Padahal, topik pertahanan yang diusung pada debat kemarin bisa juga membahas ketahanan rumah tangga.

Tidak hanya keamanan rumah tangga, penyerangan serta adu argumen di antara ketiga capres itu menjadi hal lain yang disoroti Evi. Harusnya ajang debat jadi adu gagasan dan ide.

Beberapa pakar lain juga menyayangkan jalannya debat kemarin. Karena banyak isu yang harusnya dibahas luput begitu saja dan menjadi saling serang.

Perihal Sikap Prabowo yang Tidak Mau Menjawab

Al Araf selaku Ketua Centra Initiative dan Peneliti Senior Imparsial menyatakan bahwa sikap Prabowo yang tidak mau menjawab pertanyaan dari Anies dan Ganjar soal alutsista sangat disayangkan. Karena, hal ini bisa dipaparkan ke publik jika dirinya melihat ke UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Pasal 17 c.

Prabowo dan Anies dalam debat ketiga capres(sumber: Youtube resmi KPU RI)

Kategori yang dirahasiakan dalam pasal tersebut adalah informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara.

Al Araf menambahkan pertanyaan soal alutsista, berkaitan dengan jumlah serta anggaran itu sendiri yang harusnya terbuka dikarenakan datang dari duit rakyat, jadi tidak tergolong rahasia.

Bagi Al Araf, seandainya Prabowo membuat buku putih pertahanan atau panduan umum berupa penjelasan kepada dunia internasional bahwa kekuatan pertahanan Indonesia tidak akan mengancam kawasan, capres nomor urut 2 itu dapat mematahkan serangan dari lawan debatnya.

Banyak isu pertahanan dan keamanan yang luput dalam debat capres kemarin. Karena masing-masing capres hanya beradu data dan tidak banyak mengeluarkan ide dan gagasan yang cukup berarti untuk dipaparkan.

Sebagai calon presiden, tentu merebut suara pemilih penting dilakukan tapi, penyampaian ide dan gagasan untuk meningkatkan kestabilan dalam negeri juga tidak bisa dilupakan karena masyarakat yang memilih para capres adalah tanggung jawab terbesar yang mereka miliki.

Tanpa ada rakyat, tidak ada yang namanya negara.

Exit mobile version