Mengapa Anies Baswedan Identik Dengan Yaman?

Awal tahun ini, seorang kader Partai Demokrat dianggap berkomentar rasis terhadap calon presiden nomor urut pertama, Anies Baswedan. Dalam merespon salah satu cuitan pendukung Anies dan Muhaimin, kader bernama Susilawati ini berkomentar:

Sumber: Gelora News

Cuitan ini telah dihapus, namun tentu saja apa yang diketik oleh Susilawati mengundang kritik oleh khalayak publik. Akibat konotasi negatif yang diberikan oleh Susilawati dengan menyambungkan etnis Anies Baswedan dengan konflik yang sedang terjadi di Yaman. Tentunya ini merupakan bentuk dari prasangka terhadap kelompok SARA tertentu yang tidak boleh diucapkan, apalagi oleh salah satu anggota DPP Partai Demokrat. Sejak saat kasus ini terjadi, ia telah meminta maaf terkait dengan ujarannya.

Namun, ini bukan pertama kalinya Anies Baswedan dikaitkan dengan Yaman. Kompas pernah memberitakan tentang hoaks yang menginfokan jika Anies Baswedan merupakan keturunan anggota Partai Komunis Indonesia yang berasal dari negara di timur tengah tersebut. Selain itu, pernah juga muncul kasus seorang pemuda yang menyindir etnis dari calon presiden nomor 1 itu.

Detik.com pernah mencatat kasus pada awal tahun 2022, muncul rekaman video TikTok berdurasi 15 detik yang memprotes keberadaan baliho Anies Baswedan di Surabaya. Sebari mengatakan “Supaya apa wajah orang Yaman dipasang di Surabaya, hah?. Narasi SARA yang digunakan untuk melawan Anies telah banyak dikritik, namun mengapa mantan rektor Universitas Paramadina itu identik dengan Yaman?

Ternyata, Anies Baswedan memang memiliki darah Yaman yang berasal dari leluhurnya. Berikut silsilah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Anies napak tilas ke rumah kakeknya. Sumber: ANTARA/HO-Timnas AMIN

Hubungan Anies Baswedan dengan Negara Yaman

Anies Baswedan lahir di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969. Ia merupakan anak dari Rasyid dan Aliyah Baswedan. Rasyid Baswedan merupakan mantan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Sedangkan Aliyah Baswedan merupakan guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Selanjutnya, ia juga merupakan cucu dari pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan aktivitasnya pada zaman kemerdekaan Indonesia, A.R. Baswedan, yang aktif sebagai jurnalis, anggota parlemen, dan juga diplomat. Beliau dikenal sebagai salah satu anggota keturunan Arab yang mengusung identitas Indonesia dan memperjuangkan unsur ke-Indonesia-an di antara peranakan Arab. Pada saat itu, banyak yang masih bergelut dengan identitasnya masing-masing. Bahkan, melansir Historia, pada Kongres Kaum Muda Peranakan Arab pada tahun 1934, dicanangkan bahwa: tanah air peranakan arab adalah Indonesia; Peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri, dan; Peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap Tanah Air dan Bangsa Indonesia.

Abdurrachman Baswedan. Sumber: Kementerian Informasi Indonesia.

Melansir buku Abdul Rahman Baswedan: Karya dan Pengabdiannya karya Suratmin dalam artikel Tirto.id, A.R. Baswedan merupakan cucu dari Umar bin Abubakar bin Mohammad bin Abdullah. Umar lahir di kawasan yang pada saat itu disebut dengan Hadramaut, setelah Perang Dunia II merdeka dan muncul sebagai negara yang kita kenal dengan nama Yaman.

Umar, yang lahir di Yaman Selatan, datang ke Indonesia pada awal abad ke-20 untuk urusan ekonomi dan untuk menyebarkan agama Islam. Ia kemudian memulai apa yang telah dikenal lama di Indonesia sebagai Keluarga Baswedan, yang dikenal lihai dalam berbisnis dan memiliki jejaring di berbagai tempat. Keluarga ini terutama dikenal oleh masyarakat luas di daerah Surabaya dan sekitarnya, tempat Umar dulu pertama kali datang setelah berlabuh di Indonesia.

Peta Arab pada awal abad ke-20. Hadhramaut berada di sisi bawah, Sumber: Wikimedia

Dilihat dari sejarahnya, meskipun beberapa orang mencoba mengaitkan Yaman dan status Arab kepada Anies Baswedan, pendahulunya telah menegaskan bahwa mereka adalah orang Indonesia, dengan identitas dan kewajiban Indonesia sebagaimana warga lainnya. Aksi heroik A.R. Baswedan, yang dikenal sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, mencapai pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir melalui berbagai titik transit yang dikuasai oleh Belanda.

Exit mobile version