Jokowi Kampanye Diam-Diam Untuk Prabowo?

Jokowi ditengarai secara diam-diam membantu Prabowo dalam program kampanye mereka. Ia diduga melakukan langkah-langkah yang dapat mendukung naiknya Prabowo bersama dengan anaknya ke Istana Presiden. Meskipun langkah-langkahnya secara resmi dijelaskan sebagai pertemuan biasa atau kunjungan kerja, namun kedekatan Jokowi dengan Prabowo tetap menjadi sorotan akhir-akhir ini.

Jokowi bertemu Prabowo. Source: Rumondang Naibaho/detikcom

Salah satu langkah yang dilakukan Jokowi untuk membantu Prabowo adalah mendekati tokoh-tokoh politik yang berada di kubu Prabowo. Dalam beberapa hari terakhir, ia telah bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, dan Kaesang Pangarep serta Raja Juli Antoni dari Partai Solidaritas Indonesia. Keduanya merupakan partai yang getol mendorong Prabowo Subianto sebagai presiden.

Tak hanya itu, Jokowi juga bertemu dengan Prabowo di sela-sela kegiatannya di daerah. Terakhir, ia berbincang berdua dengan Prabowo di Warung Bakso Pak Soleh Bandongan setelah acara milik Kementerian Pertahanan. Ganjar sebut pertemuan itu adalah ‘simbol dukungan’. Sedangkan Anies hanya berharap bakso yang dimakan keduanya enak dan mengaku tak takut jika Jokowi mendukung calon presiden tertentu.

Lebih lanjut, Jokowi kini lebih sering mengunjungi Jawa Tengah yang notabene merupakan basis Ganjar – Mahfud. Ia juga sering membagi-bagikan bansos di daerah tersebut, juga sering mengikuti kegiatan Ganjar di daerah. Salah satu mantan pendukungnya, budayawan Butet Kartaredjasa, bahkan mengatakan bahwa Jokowi seakan-akan ‘ngintili’ atau ikut-ikut di banyak kegiatan Ganjar.

Selain itu, pemerintahan Jokowi juga jor-joran mengeluarkan bansos pada bulan-bulan menjelang Pilpres 2024. Bansos ini dibagikan dalam rangka ‘el nino’, padahal bansos pemerintah untuk peristiwa iklim ini sudah dibagikan pada periode November – Desember 2023. Tak hanya itu, Jokowi juga sering turun langsung membagikan bansos ke masyarakat. Apalagi, bantuan ini diberikan di daerah-daerah tempat Prabowo kalah suara pada pemilihan 2019 silam.

Peristiwa-peristiwa ini terjadi setelah Jokowi mengklarifikasi bahwa dirinya sebagai Presiden tidak dilarang oleh peraturan tertentu untuk berpihak kepada salah satu calon atau berkampanye untuk calon tersebut. Beberapa pihak menganggap ini adalah cara Jokowi untuk mendukung Prabowo secara implisit. Langkah ini telah dikritik oleh organisasi masyarakat sipil akibat dianggap mencederai etika politik dan demokrasi.

Exit mobile version