Debat Terakhir: Minim Serangan, Lebih Banyak Main Aman

Perhelatan debat Pemilihan Presiden atau debat pilpres telah usai diselenggarakan pada hari Minggu kemarin (4/2/2024). Semua rangkaian debat antara capres dan cawapres telah sepenuhnya selesai dan diakhiri dengan suasana debat yang lebih damai.

Betul, debat kelima atau debat terakhir yang diselenggarakan berlangsung lebih adem tanpa ada banyak serangan antara ketiga capres, berbeda dari debat yang berlangsung sebelumnya. Hal ini pun menjadi sorotan beberapa pihak.

Beltsazar Krisetya, seorang peneliti dari Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Indonesia menyampaikan tanggapannya perihal debat kelima terlihat lebih ‘adem’ karena keyakinan publik pada pilihan mereka sehingga, capres pun mengurangi gimik dan saling serang.

“Kita sudah melihat sudah ada tren bahwa semakin dikenal capresnya dan semakin tidak mungkin atau semakin mantap orang dengan pilihannya, sehingga tidak heran jika misalnya kemarin gimik-gimik dikurangi dan saling seran tidak terlalu ditonjolkan,ucap Beltazar dalam “CSIS Media Brifing: Menanggapi Debat Kelima Capres-Cawapres” pada hari Senin (5/2/2024).

Beltazar menjelaskan lebih jauh bahwa debat tidak banyak memberikan perubahan pada pilihan seseorang tapi, debat kemarin lebih banyak dimanfaatkan capres untuk mempertahankan suara pemilihannya dan menentukan apakah pemilihan akan berjalan satu putaran atau dua putaran.

Debat capres kelima (Sumber: Kanal Youtube resmi KPU RI)

“Debat dengan margin setipis ini untuk apakah kita melaju di putaran ke dua atau satu putaran mungkin gesture sekecil itu pun sangat berpengaruh,” ujar Beltazar.

Hal senada disampaikan pula oleh Faisal H. Basri selaku ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Dirinya menyebut debat kemarin anti klimaks dan ketiga capres memilih main aman karena mereka sadar masyarakat Indonesia tidak senang orang yang suka nyinyir.

Debat kelima ini adalah anti-klimaks karena semua main aman. Semua sadar bahwa karakteristik psikologis orang Indonesia itu tak suka sama orang yang nyinyir seperti saya. Oleh karena itu, mereka menjaga agar tak terkesan nyinyir di debat,” ujar Faisal pada acara diskusi bertajuk “Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres” yang diadakan INDEF di Jakarta pada hari Senin (5/2/2024).

Lebih lanjut, ia menyampaikan debat terakhir berfokus lebih banyak kepada elektabilitas daripada subtansi. Para capres lebih banyak fokus mempertahankan citra publik mereka.

Exit mobile version