Debat Capres Ketiga Ramai Mempertanyakan Prabowo

In Pemilu 2024, Politik

Prabowo menjadi sorotan di debat capres ketiga yang diselenggarakan pada Senin (7/1) silam. Sebelum debat, Prabowo dianggap akan unggul dalam perdebatan akibat topik yang sangat sesuai dengan bidangnya, yaitu pertahanan. Namun, seiring berjalannya debat, Prabowo justru dianggap kurang menguasai topik yang didebatkan. Apalagi, beberapa kali Prabowo dianggap terpancing emosi dan menjalankan perdebatan jauh dari kepala dingin. Memang, selama perdebatan berlangsung, Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo beberapa kali memberikan sederet kritik dan pertanyaan bagi calon dari Gerindra tersebut. Alih-alih memiliki keunggulan dari statusnya sebagai Menteri Pertahanan, calon lain justru menggunakan status tersebut untuk mempertanyakan banyak hal dari kinerja Prabowo selama beberapa tahun terakhir.

Sumber: KPU RI/Youtube

RM Luthfi, dosen hubungan internasional dari Universitas Al Azhar Indonesia, mencatat bahwa Prabowo lebih emosional sepanjang perdebatan, dan tidak banyak mengutarakan elemen-elemen baru ataupun penting di luar hal-hal yang sudah sering terdengar. Seperti sifat politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif dan non-blok. Ia juga mencatat keanehan komentar Prabowo soal bagaimana Gaza ditindas karena memiliki militer yang lemah.

Lantas, bagaimana jalannya debat bagi mantan Pangkostrad tersebut?

Anies banyak mempertanyakan kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Ia mencurigai bahwa standar etika yang tinggi tidak terlalu diindahkan oleh Kemenhan. Pasalnya, ia menuding banyak ‘orang dalam’ yang muncul dalam pengadaan alutsista maupun food estate. Anies mempertanyakan keberadaan orang-orang di dalam PT Teknologi Militer Indonesia, yang kemudian diketahui sebagai Glenny Kairupan, Aris marsudiyanto, dan Sjafrie Syamsuddin. ketiganya dianggap dekat dengan Menteri Pertahanan tersebut.

Sumber:https://tmi-id.com/web/contact-2/

Tak hanya itu, Anies Baswedan juga mengatakan bahwa belanja alutsista harus bersih dari praktik-praktik korupsi.Tidak kalah penting ketika kita berbicara tentang memastikan bahwa belanja alutsista itui bersih, tidak melibatkan korporasi-korporasi yang punya masalah dengan korupsi” ujarnya.

Prabowo langsung membantah tuduhan keberadaan ‘orang dalam’ di proyek-proyek milik kementeriannya tersebut. Ia menyebutkan data yang dipegang oleh Anies, baik itu soal PT Teknologi Militer Indonesia maupun soal food estate, keliru semua. Ia siap membuka data-data tersebut jika diperlukan. Ia lantas meradang dan menyerang balik dengan mengatakan bahwa Anies tidak pantas bicara soal etik. Sebab, menurutnya, Anies sedang melakukan gagah-gagahan (posturing) dan menyampaikan pernyataan-pernyataan yang menyesatkan.

Lebih lanjut, Anies menyorot pembelian alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan yang notabene mengeluarkan anggaran besar. Anies mempertanyakan keputusan ini ketika tunjangan kinerja TNI jarang naik dan banyak tentara yang belum memiliki rumah dinas. Menyorot bagaimana Kemenhan mendapatkan anggaran paling besar dibandingkan kementerian lain, Anies mengkritik keras Prabowo dan mengatakan penggunaan utang luar negeri sebaiknya digunakan untuk keperluan yang lebih produktif.

Kali ini, Ganjar juga ikut menyorot pengadaan alutsista bekas. Ia sependapat dengan Anies yang mempertanyakan keputusan Prabowo membeli alutsista bekas, dan mengkhawatirkan kondisi tentara yang akan berlatih menggunakan alat-alat tersebut. “Kasihan prajurit. Kalau pilotnya itu mesti dilatih 3 tahun, pesawatnya bekas pak, dan dia harus datang lagi pelatihan lagi pak, dengan resiko yang sangat tinggi tentu itu sangat berbahaya” ujar Ganjar.

Prabowo langsung membantah tuduhan tersebut. Ia menganggap Anies membawa data yang keliru dan membalas secara panas bahwa Anies–mantan akademisi dan rektor–tidak pantas mengatakan bahwa barang alutsista bekas tidak memiliki daya guna. Ia menganggap serangan dari Anies bersifat menyesatkan rakyat. Ia juga membeberkan dengan serius bahwa pengadaan alutsista bekas tidak memiliki masalah jika penggunaannya masih cenderung ‘ringan’ dan sisa umurnya masih panjang. “Jadi bukan soal bekas dan tidak bekas, tapi usia pakai” jelas Prabowo.

Pesawat jet Mirage 2000-5 dari Qatar yang akan dibeli Indonesia. Sumber: Staff Sergeant Alexandre Montes dari US Air Force

Tak hanya soal pengadaan alutsista, Anies dan Prabowo beradu mulut di banyak topik lainnya. Dalam topik Papua, Anies mempertanyakan polemik seputar Papua yang tak kunjung usai. Prabowo membalasnya dengan menyatakan bahwa masalah Papua, yang notabene adalah tugasnya sebagai Menteri Pertahanan, memiliki banyak sekali faktor seperti geopolitik dan ideologi. Anies lantas menyatakan bahwa di Papua tidak ada keadilan, yang berujung perbedaan pandangan masyarakat terkait sifat dari konflik ini dan cara-cara pemerintah mengatasinya.

Nada yang sama keluar dalam perdebatan soal demokrasi. Anies mengkritik keras kebebasan berbicara dan pelemahan oposisi demokratis di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Prabowo menganggap pernyataan ini berlebihan. Ia menyorot pemilihan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta sebagai oposisi pemerintah, dan ia menganggap hal ini tidak akan terjadi jika demokrasi Indonesia tidak sehat. Ia juga mengomentari bagaimana demokrasi di Indonesia telah berjalan sebagaimana semestinya ketika ia mengusung Anies Baswedan menjadi calon gubernur.

Anies Baswedan setelah memenangi Pilkada DKI Jakarta. Sumber: Sekretaris Kabinet RI

Sebagai gantinya, Prabowo mengatakan ia kecewa karena menganggap para pasangan calon lain menggunakan isu pertahanan sebagai bagian dari serangan kepada dirinya. Ia mengatakan banyak data yang dibawa oleh baik Ganjar maupun Anies banyak salahnya. Bagi Prabowo, negarawan seharusnya memegang prinsip bahwa pertahanan negara adalah topik yang sakral.

Namun, Ganjar membalikkan tanggapan Prabowo dengan menganggap ia tidak siap berdebat. Bagi Ganjar, masing-masing calon datang ke podium debat dengan datanya masing-masing, dan tidak cukup bagi Prabowo hanya menyebutkan bahwa data yang diberikan calon lain bersifat keliru atau menyesatkan. Prabowo harus menjelaskan dengan argumen dan datanya sendiri mengapa tuduhan dan pertanyaan dari calon presiden lain bersifat tidak tepat. “Silahkan anda bantah” ujar Ganjar.

Ahmad Choirul Umam, Direktur Eksekutif Indostrategic, menilai pola dalam debat ketiga capres ini menegaskan relasi antar calon. Anies cenderung bergerak terlebih dahulu sebagai langkah awal. Ia berusaha untuk mendelegitimasi usaha lawan. Sedangkan Ganjar tampil lebih tertib dan rapi, namun juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengkritik Prabowo. Hal ini ditegaskan juga dengan akhir debat, ketika Ganjar dan Prabowo masih bersalaman, sedangkan Anies tidak.

Join Our Newsletter!

Love Daynight? We love to tell you about our new stuff. Subscribe to newsletter!

You may also read!

Koalisi AMIN Nyatakan Siap Dukung Hak Angket

Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB, dan PKS sepakat untuk mendukung wacana hak angket yang diusulkan oleh Ganjar

Read More...

Prabowo Berencana Buat Kemenko Untuk Makan Siang Gratis

Prabowo-Gibran Berencana untuk membentuk Kementerian Koordinator khusus yang akan menangani program makan siang dan susu gratis. Rencana ini disampaikan

Read More...

Ganjar Usul Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu, Anies Siap

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengusulkan untuk mengajukan hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Usulan

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu

Verified by MonsterInsights