Cara Capres Bahas Isu Kebudayaan Dalam Debat

In Pemilu 2024, Politik

Debat Capres terakhir pada Minggu (5/2) silam beberapa kali membahas tema kebudayaan dan peran pemerintah di dalamnya. Dari sini, kita bisa mengetahui bagaimana pandangan para capres soal kebudayaan di Indonesia. Tentu, isu kebudayaan di negara ini memiliki beberapa permasalahan. Untuk menyebutkan beberapa contohnya saja yaitu izin yang berbelit, pendanaan yang sulit, kurangnya pengurusan dari situs, museum, maupun artefak kebudayaan, hingga hilangnya penerus warisan budaya lama.

Capres bahas kebudayaan. Source: KPU RI/Youtube

Hal ini disorot dalam debat antara calon presiden tersebut. Beberapa masalah kebudayaan di Indonesia seperti peraturan dan perizinan yang sulit untuk mengadakan acara budaya, atau kebutuhan komersial yang didorong oleh pasar kepada para pelaku budayawan. Ketiga capres harus mengetahui, memahami, dan menyediakan solusi yang memadai atas isu birokrasi dan komersialisasi budaya ini.

Lantas, bagaimana cara para capres menangani kebudayaan Indonesia? Prabowo Subianto mendapatkan giliran jawaban pertama dengan mengatakan bahwa cara untuk menangkal komersialisasi diperlukan adanya Dana Abadi Budaya. Hal ini bukan merupakan program baru, sebab pemerintah telah memiliki program dana abadi di bidang budaya.

Setelah itu, Prabowo tidak banyak berbicara soal program kebudayaan. Ia lanjut menjelaskan bahwa budaya Indonesia sangat kaya dan integral bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Capres itu sebut unsur kebudayaan warisan di Indonesia, seperti pencak silat. Ia juga mengatakan bahwa negara harus menjadi regulator dan tidak sekadar lepas tangan dalam unsur-unsur kebudayaan.

Sementara Ganjar Pranowo mengatakan bahwa para budayawan dan seniman harus dibiarkan berkreasi secara bebas dan terbuka. Ia mengatakan bahwa pemerintahan maupun pemimpin tidak boleh tersinggung oleh karya-karya dari budayawan. Capres 03 itu singgung budayawan Butet Kartaredjasa, yang pantun-pantunnya kini sedang keras mengkritik Presiden Jokowi dan tindakan-tindakan politiknya.

Oleh karena bagi Capres 03 itu kebudayaan harus berjalan secara lancar dan tanpa dikekang, maka pemerintahan baginya hanya mengawasi dan mengarahkan. Ia mengatakan bahwa acara-acara kebudayaan tidak perlu diatur oleh pemerintah, melainkan harus dilancarkan birokrasinya dan dibantu secara finansial jika memungkinkan.

Anies Baswedan menuturkan hal serupa terkait dengan ekspresi budaya di Indonesia. Capres 01 itu berkata kebudayaan di Indonesia tidak boleh diganggu. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan ruang dan ekosistem yang nyaman bagi para seniman dan budayawan untuk berkarya dan mempromosikan karyanya di kalangan masyarakat. Selain itu, ia juga akan membentuk Kementerian Kebudayaan untuk menyalurkan dana pemerintah ke budayawan.

Join Our Newsletter!

Love Daynight? We love to tell you about our new stuff. Subscribe to newsletter!

You may also read!

Koalisi AMIN Nyatakan Siap Dukung Hak Angket

Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB, dan PKS sepakat untuk mendukung wacana hak angket yang diusulkan oleh Ganjar

Read More...

Prabowo Berencana Buat Kemenko Untuk Makan Siang Gratis

Prabowo-Gibran Berencana untuk membentuk Kementerian Koordinator khusus yang akan menangani program makan siang dan susu gratis. Rencana ini disampaikan

Read More...

Ganjar Usul Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu, Anies Siap

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengusulkan untuk mengajukan hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Usulan

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu

Verified by MonsterInsights