Cara Anies dan Muhaimin Habiskan Masa Tenang

Masa tenang untuk pemilu 2024 sudah berjalan. Ini berarti para calon presiden maupun calon wakil presiden sudah tidak boleh lagi melakukan kampanye. Oleh karena itu, biasanya para capres dan cawapres melakukan kegiatan sehari-hari, liburan, kegiatan keagamaan, atau kembali ke pekerjaan sehari-hari.

Cara Muhaimin habiskan masa tenang. Source: Kurniawan Fadilah/detikcom

Berbeda dengan Prabowo dan Gibran yang merupakan pejabat aktif dan kembali ke pekerjaan kantornya masing-masing, Anies dan Muhaimin meluangkan waktunya uintuk beristirahat maupun melakukan ziarah. Anies Baswedan mengadakan reuni kecil-kecilan bagi teman-temannya lulusan SMA Negeri 2 Yogyakarta angkatan 1988 dan 1989. Anies melakukan reuni tersebut dalam rangka silaturahmi. Dalam pertemuan itu, Anies banyak membahas masa lalunya sebagai anak SMA.

Pada kesempatan itu pula muncul cerita dari dr. Tifa, dokter sekaligus influencer kesehatan di media sosial. Tifa ternyata pernah menjadi saningan Anies Baswedan untuk menjadi Ketua OSIS pada zamannya. “Saat itu persaingannya seru sekali, jadi kami memiliki suporter masing-masing. Sehingga kampanye yang kami lakukan juga seriusungkapnya.

Anies dalam masa tenang sendiri mengaku tidak bisa tenang. Ia mengajak para pendukungnya, muslim maupun non-muslim, agar tetap berdoa sepanjang masa tenang. Sebelum melakukan reuni, ia banyak berkoordinasi dengan tim internal AMIN. “Belum saatnya kita santai, karena (kita) sedang bersiapujarnya.

Sedangkan partner Anies, Muhaimin, saat masa tenang akan sowan ke kiai-kiai untuk meminta doa agar pemilu berjalan secara lancar. “Mendoakan yang mau melakukan kecurangan dapat hidayah” ujarnya saat ditanya soal kegiatan masa tenang. Ia berharap bahwa pemilu dapat berjalan secara lancar dan tanpa kecurangan. “Semoga sadar, semoga menjadikan pemilu ini hasinya sangat objektif, kemudian legitimate” lanjutnya.

Cak Imin akan pulang kampung ke Jombang saat masa tenang. Ia akan menemui ibundanya dan juga berziarah ke makan-makan kiai pendiri NU. Menjelang hari penyoblosan, ia baru akan kembali ke Jakarta Selatan untuk memilih di Kemang. Saya harus mampir di (makam) kakek buyut saya dulu, KH. Wahab Hasbullah“, ujarnya. Ia juga akan ziarah ke makan KH. Bisri Syansyuri, kakek buyutnya yang juga sekaligus tokoh Nadhlatur Ulama.

Exit mobile version