Capres Kurang Mendebatkan Hubungan Internasional

Para pengamat dan akademisi menilai bahwa ketiga calon presiden kurang menjelaskan isu hubungan internasional dalam debat capres ketiga. Lina Alexandra, peneliti dari salah satu think-tank terbesar di Indonesia yaitu Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan para calon presiden tidak terlalu menguasai isu hubungan internasional. Meskipun isu debat ketiga meliputi hubungan internasional, politik luar negeri, dan pertahanan, namun para pasangan calon cenderung sangat memfokuskan topik perdebatan di isu pertahanan.

Source: csis.or.id

Dosen HI Unsoed, Kholifatus Saadah, mengatakan hal yang serupa. Pembahasan hubungan internasional hanya berkutat seputar pertanyaan dari panelis. Dalam perdebatan maupun pertanyaan antar-capres, sedikit sekali topik HI ataupuluh politik luar negeri yang muncul. Meskipun Ganjar sempat menyebutkan ide revitalisasi ASEAN, ia tidak melakukan follow-up dan perdebatan langsung bergerak ke arah lain. Kemungkinan, menurutnya, isu pertahanan lebih menonjol sebab salah satu calon, Prabowo Subianto, merupakan menteri pertahanan.

Padahal, isu hubungan internasional sangat krusial untuk dikuasai dan dibahas oleh pemimpin Indonesia. Akhir-akhir ini, Indonesia terlibat secara aktif di banyak dinamika internasional. Misalnya adalah sengketa perdagangan nikel di WTO dan sengketa impor kelapa sawit dengan Uni Eropa. Lebih lanjut juga terdapat KTT G20 yang terakhir diselenggarakan di Bali. Selain itu, di ranah Asia Tenggara terdapat beberapa dinamika terbaru terkait dengan pengungsi Rohingya dari Myanmar dan pergantian kekuasaan di Filipina. Dalam skala yang lebih luas, Indonesia juga terlibat dalam konflik yang memiliki high profile seperti konflik Israel-Palestina dan perang di Ukraina.

Rumah Sakit Indonesia di Palestina. Sumber: Kantor Berita Wafa.

Seperti yang telah diketahui, urusan politik luar negeri adalah satu dari sedikit hal yang secara eksklusif oleh Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, calon presiden perlu mengetahui banyak aspek mengenai dinamika internasional, termasuk di antaranya perdagangan internasional, hukum internasional, dan geopolitik. Maka, cukup mengagetkan bagaimana para calon presiden tidak banyak membahas isu-isu internasional dan posisi Indonesia di dunia internasional dalam debat ketiga pada Minggu (6/1) kemarin.

Meskipun begitu, ini bukan berarti ketiga calon presiden tidak memahami isu hubungan internasional. Melainkan, mereka berfokus kepada isu pertahanan dalam debat terakhir. Berikut visi dan misi ketiga calon presiden dan wakil presiden Indonesia di bidang hubungan internasional.

Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar

Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka

Ganjar Pranowo – Mahfud MD

Exit mobile version