Debat terakhir telah usai dan masyarakat pun telah menilai bagaimana performa para capres menghadapi debat pamungkas yang mengangkat tema isu Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Keseluruhan hasil mendapati bahwa Anies dan Ganjar lebih banyak mendapatkan sentimen positif daripada Prabowo. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menganalisa bagaimana pembicaraan publik di media sosial terkait debat Pilpres terakhir.
Melalui analisis tersebut, Anies dan Ganjar mendapatkan pembicaraan di media sosial bernada positif paling banyak dibandingkan Prabowo. Positivity Rate yang didapatkan Anies sebanyak 86%, Ganjar mendapatkan 85,1%, sementara untuk Prabowo, hanya mendapat 74,2%.
Maise Sagita selaku Data Analyst Continuum INDEF menyatakan, Prabowo memang mendominasi perbincangan publik, tetapi tidak semuanya berbicara positif terhadapnya. Hal itu ia sampaikan pada acara diskusi publik bertajuk “Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres” di Jakarta pada hari Senin (5/2/2024).
Prabowo mendapatkan kritikan paling keras di platform media sosial X atau Twitter dengan rate di sekitar angka 35% tapi, platform TikTok selalu menjadi medan pujian untuk Prabowo. Meski begitu, sejak debat terakhir, Anies dan Ganjar pun turut dapat pujian di TikTok.
Tanggapan positif untuk Anies didapatkannya lewat opini soal bansos plus untuk rakyat, sindiran ke Prabowo terhadap perekonomian dikuasai segelintir orang, serta tindakannya menggunakan bahasa isyarat dalam pembukaan debat. Pujian juga didapatkannya lewat jawaban yang berbobot terutama, closing statement yang ia sampaikan.
Sementara untuk Prabowo, sentimen negatif yang ia dapatkan berjumlah 48% sesuai dilansir Drone Emprit. Capres nomor urut dua tersebut banyak dikritik karena kerap setuju pada tanggapan Anies atau minim gagasan serta pernyataannya soal ‘orang yang pengen internet gratis otaknya lambat’.
Tanggapan untuk Ganjar berupa banjir apresiasi terhadap closing statement yang dinilai berkelas karena Ganjar sangat fokus mengingatkan publik mengenai pernyataan Jokowi pada debat sebelumnya. Pengalaman sebagai gubernur juga menjadi faktor lain penilaian positifnya karena tahu kondisi lapangan.
Meski begitu, Prabowo banyak dapat apresiasi karena permohonan maafnya bila ada tutur kata yang salah kepada Anies dan Ganjar di akhir.
