Kasus politik uang sudah mulai terjadi menjelang hari pemilihan. Kasus ini muncul di Gondanglegi, Turen, dan Bululawang di Kota Malang. Dalam video yang beredar, muncul kegiatan bagi-bagi jilbab putih, centong, maupun amplop berisi 50 ribu. Bingkisan ini diiringi dengan ajakan untuk memilih pasangan calon nomor 03, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini ditengarai dilakukan oleh Ketua RT maupun petugas KPPS terdekat.
Sedangkan di daerah Gondanglegi, uang sebesar satu juta dibagi-bagikan pada warga dengan syarat memilih salah satu pasangan calon. Uang ini dibagikan oleh seorang perempuan berinisial P. Pelaku mengatakan bahwa setiap jumat Legi membagikan uang kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitar rumah. Namun, uang itu kini berasal dari pendukung salah satu paslon.
Politik uang ini untungkan Ganjar dan Mahfud, tetapi juga salah satu calon legislatif. Masyarakat penerima uang didorong untuk mencoblos salah satu calon legislatif PDI Perjuangan berinisial Z.
Setelah kasus ini viral, dua anggota KPPS dari Desa Talok, Kecamatan Turen, mengundurkan diri. “Klarifikasi yang dilakukan PPS kepada yang bersangkutan tentang alasan mundurnya yaitu alasan kesibukan pekerjaan lain” ujar Marhaendra Pramudhya Mahardika, anggota KPU Kabupaten Malang. KPPS baru akan dilantik sebelum pemilihan dilaksanakan pada hari Rabu (14/2).
Bawaslu sendiri sedang mendalami kasus ini untuk ditelusuri lebih lanjut. Sebelumnya, pihak Bawaslu Kota Malang juga telah mengkhawatirkan munculnya kasus-kasus politik uang menjelang hari pemilihan. Setelah adanya kasus ini, mereka usut kasus di tiga wilayah tersebut. Uang yang dibagikan ke warga juga sudah ditarik kembali. Mereka juga berencana untuk melakukan rapat pleno dalam waktu dekat untuk memastikan unsur pelanggaran yang ada dalam kasus-kasus ini.
Adapun Tim Pemenangan Nasional Ganjar – Mahfud telah menanggapi isu ini. Mereka mengatakan bahwa tim mereka melarang adanya politik uang dan mendorong Bawaslu untuk mendalami kasus ini. “Kami mengapresiasi partisipasi publik dalam pemilu. Tapi, kita semua memang perlu teliti sehingga terhindar dari fitnah” ujar Imam Priyono, Juru Bicara TPN Ganjar – Mahfud..
