Prabowo Subianto menanggapi terkait pembelian Alat Utama Sistem Senjata atau Alutsista bekas yang dipermasalahkan pada debat ketiga capres lalu. Tanggapan itu ia sampaikan ketika kampanye di Lampung pada Kamis lalu (11/1/2024).
Capres nomor 2 tersebut mengatakan dirinya tidak hanya bekerja di belakang meja ketika menjadi prajurit TNI, dia tahu bahwa alutsista yang dibeli tidak mungkin tidak bagus.
Sebagai mantan prajurit, Prabowo tahu betul seperti apa dan bagaimana yang namanya perang. Itu sebabnya dirinya tidak mungkin memberikan barang ‘jelek’ pada prajurit ketika berperang.
“Aku perang, masa orang perang pake barang yang gak bagus? Sori ye!” Tegas Prabowo saat melakukan pidato kampanye di Lampung.
Prabowo juga menyindir terkait nilai jelek yang diberikannya selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ia meminta rakyat Lampung untuk menilai minimal 88.
“Saya tidak minta 99” Ujar Prabowo dengan tegas.
Sebelumnya, Prabowo disindir oleh calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan terkait anggaran Kementerian Pertahanan sebesar 700 triliun rupiah yang digunakan hanya untuk membeli alutsista bekas.
Hal itu disampaikan dengan merujuk pada rencana Kemenhan yang akan membeli pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.
Tidak hanya dari Anies, Ganjar Pranowo juga ikut mengkritik keputusan pembelian alutsista yang dilakukan Prabowo.
Ganjar menganggap tidak ada keseriusan untuk produksi alutsista dalam negeri karena pembatalan kerja sama PT PAL-Korea Selatan yang akan memproduksi alutsista angkatan laut.
